Lingkaran Setan dan Lingkaran Malaikat

Ruslan
2 min readApr 16, 2020

--

Photo by Jeremy Perkins on Unsplash

Dalam pola kehidupan seseorang kadang ada siklus yang terus berputar tanpa tau mana ujung dan pangkalnya. Mana yang sebab dan mana yang akibatnya. Dalam siklus yang berputar dengan aktifitas negatif, sering kita dengar dengan istilah lingkaran setan.

Misalnya saya mencontohkan pada pribada saya dulu ketika masa kuliah yang kurang produktif. Saya mengawali pagi dengan sholat subuh namun disambung dengan tidur kembali. Alhasil sering membuat saya telat masuk ruangan dan bahkan sesekali saya tidak mengikuti kelas sama sekali karena masih dalam kondisi terlelap. Tidak hanya sampai disitu. Kondisi tubuh yang tidur dipagi hari membuat tidak fit seharian. Kebanyakan diisi dengan rebahan, padahal untuk pagi saja seharusnya saya sudah cukup bahkan kebanyakan. Malas-malasan membuat saya tidak ingin banyak bergerak atau melakukan sesuatu yang berpotensi melelahkan diri.

Seiring berjalan, berat badan bertambah. Makanpun semakin lahap tanpa memilih mana yang sehat mana yang tidak. Waktu dihabiskan dengan main game dan minim karya.

Pada bab ini, saya sulit menyimpulkan, apakah karena berat badan yang membuat saya malas, atau malas yang membuat saya jadi banyak makan. Tidak efektifnya waktu yang menyebabkan saya main game atau karena main game membuat waktu saya tidak efektif. Jelas saya terjebak pada sebuah lingkaran setan.

Pada lingkaran yang sulit diketahui mana ujung dan mana pangkalnya kita akan kesulitan mengatasi masalah seperti ini. Sebab tidak tahu harus mulai dari mana untuk memperbaiki siklus tersebut.

Tapi setelah panjang berusaha keluar dari lingkaran setan, akhirnya sekarang saya seperti sudah masuk pada lingkaran aktifitas yang sifatnya positif, atau yang saya istilahkan lingkaran malaikat.

Saya mulai memperbaiki siklus dari memahami bahwa apa yang sedang saya lakukan adalah putaran kesalahan. Dan memulai dari apa yang paling mudah saya perbaiki. Kebiasaan

Kebiasaan ini yang saya analisis, mana yang harus dihilangkan, mana yang harus ditambah. Hingga membentuk siklus baru.

Saya contohkan misalnya dikondisi saya yang sekarang, karena saya membiasakan minum air putih, pelan-pelan saya juga terbiasa makan buah-buahan segar. Dan anehnya setelah beberapa lama membiasakan ini, makanan lain yang kurang sehat yang begitu saya sukai, perlahan menjadi enggan saya makan. Saya juga terbiasa berolah raga, dan banyak melakukan aktifitas untuk menambah karya, dan itu terus berputar tanpa sengaja menghilangkan beberapa pola yang negatif hingga terasa siklusnya efektif.

Seperti lingkaran setan, pada lingkaran malaikat ada yang tidak diketahui mana sebab dan man akibatnya, entah karena banyaknya saya mengkonsumsi air putih dan buah yang menyebab saya suka bergerak, atau karena bergerak yang menyebabkan tubuh saya membutuhkan nutrisi lebih dari buah dan mineral dari air putih.

Yang jelas, saat berada pada siklus manapun, kita akan sulit beralih ke siklus lainnya. Sebab hal itu sudah berjalan otomatis. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Dengan usaha dan doa, InsyaAllah.

--

--

Ruslan
Ruslan

Written by Ruslan

Lebih banyak belajar tentang pembentukan kebiasaan dan produktifitas

No responses yet